Riuhmedia.com | Makassar – Jumat, 1 Agustus 2025 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar resmi meluncurkan enam inovasi kebencanaan terbaru dalam acara soft launching yang digelar di Hotel Vasaka Makassar, Kamis (31/7/2025). Peluncuran ini menjadi tonggak baru dalam upaya membangun Makassar sebagai kota yang lebih siap, tangguh, dan peduli dalam menghadapi bencana.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Dr. H. M. Fadli Tahar, S.E., M.M., dalam sambutannya menekankan perlunya perubahan cara pandang dalam penanggulangan bencana. Menurutnya, kesiapsiagaan bukan hanya soal teknis, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan kearifan lokal.
“Kita ingin Makassar jadi kota yang siap menghadapi bencana, tapi dengan cara yang lebih manusiawi, lebih inklusif, dan lebih bermakna,” ujar Fadli dengan penuh semangat.
Enam inovasi ini merupakan hasil dari rangkaian diskusi, riset lapangan, dan kolaborasi lintas sektor. Seluruhnya dirancang untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat dalam menghadapi bencana.
SALAMA (Sadar Lewat Dongeng dan Hypnoshield)
Metode edukasi kesiapsiagaan bencana untuk anak-anak melalui pendekatan cerita dan psikologi. SALAMA bertujuan membantu anak memahami kondisi darurat secara aman dan menyenangkan.
MACCA (Manajemen Risiko Cerdas Komunitas)
Sistem manajemen risiko yang menggabungkan data lokal dan pengetahuan komunitas. Nama “Macca”, yang berarti cerdas dalam Bahasa Bugis, mencerminkan harapan akan masyarakat yang tanggap dan bijak.
SILOKA (Sistem Logistik Kebencanaan Komunitas)
Platform logistik yang mengandalkan jaringan komunitas lokal untuk menjamin distribusi bantuan yang cepat dan tepat selama bencana.
BALLA SALAMA (Rumah Aman BPBD)
Posko BPBD di tiga kecamatan strategis yang beroperasi 24 jam. Dilengkapi layanan digital dan respons langsung untuk masyarakat terdampak.
AGANGTA (Layanan Psikososial Berbasis Seni)
Program pemulihan trauma pascabencana, khususnya bagi anak dan kelompok rentan, melalui seni, cerita, dan hypno-resilien.
PAKABAJI (Pemulihan Berbasis Gotong Royong)
Inisiatif pemulihan pascabencana dengan menggerakkan partisipasi warga secara aktif. Mendorong semangat bangkit bersama dan solidaritas sosial.
Peluncuran enam inovasi ini turut dihadiri oleh tokoh masyarakat dari 15 kecamatan, perwakilan komunitas pendongeng, dan mitra kebencanaan. Mereka diundang bukan hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai aktor penting dalam implementasi di lapangan.
“Inovasi ini tidak diciptakan di ruang tertutup. Semuanya lahir dari masalah nyata yang kami hadapi bersama warga,” terang Fadli.
Ketujuh kecamatan rawan bencana telah dipilih sebagai lokasi uji coba inovasi. Ke depan, BPBD Makassar akan terus mengembangkan model kolaborasi lintas sektor dengan melibatkan akademisi, relawan, tokoh masyarakat, hingga pelaku usaha.
Langkah BPBD Makassar ini dinilai sebagai terobosan dalam membangun kesadaran kolektif menghadapi risiko bencana. Tidak hanya responsif, tetapi juga preventif dan transformatif.
Dengan pendekatan yang berbasis komunitas dan lokalitas, enam inovasi ini menjadi harapan baru bahwa kesiapsiagaan bukan milik pemerintah semata, tetapi tanggung jawab bersama.
Makassar kini tak hanya bersiap menghadapi bencana—Makassar sedang tumbuh menjadi kota yang lebih tangguh, lebih peduli, dan lebih manusiawi.
Riuhmedia.com, Makassar — MTs Muhammadiyah Tallo Makassar bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan pelatihan seni kriya logam dengan penerapan ornamen hias dan kaligrafi Khat Naskhi. Kegiatan ini berlangsung sebagai bagian dari Program Kemitraan Masyarakat Tahun Anggaran 2025.
Pelatihan yang diikuti oleh siswa kelas IX ini bertujuan meningkatkan keterampilan artistik sekaligus memperkuat nilai-nilai budaya dan keislaman di lingkungan pelajar madrasah. Para peserta dikenalkan pada teknik dasar pengolahan logam ringan, perancangan ornamen geometris dan floral, serta penerapan kaligrafi Khat Naskhi dalam karya seni kriya.
Tiga narasumber turut hadir dalam pelatihan ini, yakni Muhammad Syafruddin Akmal, M.Pd. (dosen UNM dan praktisi seni rupa), Yesaya Wisnu Mahaputra Bombong (mahasiswa Fakultas Seni dan Desain UNM), serta Syamil Ghilman Azzahroni Yusuf Kune (kaligrafer muda yang aktif mempromosikan khazanah kaligrafi Islam).
Kepala MTs Muhammadiyah Tallo, Irawati Dahlan, S.Ag., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. “Kami sangat mengapresiasi sinergi antara pihak kampus dan madrasah. Pelatihan ini membuka wawasan serta mengembangkan potensi siswa dalam seni kriya logam yang unik dan bernilai. Kami berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut sebagai bagian dari pendidikan karakter dan pelestarian budaya lokal serta nilai-nilai Islam,” ujarnya.
Ketua tim pengabdi dari UNM, Muhammad Syafruddin Akmal, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan semata-mata soal keterampilan teknis, tetapi juga membangun kecintaan terhadap budaya serta estetika Islam. “Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk mendekatkan siswa dengan dunia seni yang religius dan kontekstual dengan kehidupan mereka,” jelasnya.
Pelatihan berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari para siswa. Mereka menunjukkan kreativitas dan ketekunan dalam menyelesaikan karya seni kriya masing-masing. Di akhir kegiatan, seluruh hasil karya dipamerkan dalam mini-pameran terbuka yang dihadiri oleh warga madrasah dan masyarakat sekitar.
Melalui program ini, MTs Muhammadiyah Tallo dan UNM berharap dapat menjalin kolaborasi berkelanjutan dalam pengembangan pendidikan berbasis keterampilan, seni, dan budaya yang mendukung pembentukan karakter siswa secara menyeluruh.
Riuhmedia.com, Makassar — Angin perubahan mulai bertiup di tubuh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Muslim Indonesia (UMI). Muhammad Yazid Tauhid Asseggaf, kader muda yang dikenal konsisten, bernyali, dan tajam gagasan, resmi menyatakan kesiapannya bertarung dalam pemilihan Ketua Koordinator Komisariat (Korkom) HMI UMI.
Namun, pencalonan Yazid bukan sekadar formalitas organisasi. Ia hadir membawa semangat juang dan visi kepemimpinan transformasional—gagasan besar untuk membentuk Korkom yang lebih dinamis, strategis, dan bernilai ideologis.
“Saya maju bukan karena ambisi, tapi karena panggilan perjuangan. Korkom adalah simpul strategis dalam penguatan HMI di kampus, dan saya ingin berkontribusi menghadirkan Korkom yang responsif, kaderis, dan bernilai ideologis,” tegas Yazid dalam pernyataannya.
Bukan Janji Kosong, Tapi Agenda Nyata
Tiga agenda utama menjadi fondasi gerakannya:
Dukungan mulai mengalir, terutama dari Komisariat Hukum. Yazid dinilai sebagai figur yang telaten dalam kerja-kerja organisasi, konsisten menjaga nilai, dan punya arah juang yang jelas.
Menjawab Tantangan Zaman dengan Kepemimpinan Visioner
Melalui visinya, Yazid ingin membawa wajah baru HMI UMI—organisasi kader yang hadir secara substantif dalam wacana keumatan dan kebangsaan.
Visi:
Meneguhkan HMI sebagai kekuatan moral, intelektual, dan spiritual yang tumbuh dari tradisi keislaman dan keilmuan UMI untuk membela umat, memperjuangkan keadilan sosial, dan menjaga arah perjuangan bangsa dalam bingkai Islam dan keindonesiaan.
Misi:
Menjaga Nilai, Menjaga Marwah
Pemilihan Ketua Korkom HMI UMI akan segera digelar melalui forum musyawarah yang menjunjung tinggi semangat ukhuwah dan adab organisasi. Yazid mengajak seluruh kader untuk tetap menjadikan nilai sebagai poros utama dalam setiap proses.
“Kemenangan bukan soal siapa yang naik podium, tapi siapa yang mampu menjaga garis perjuangan tetap hidup. Kita butuh pemimpin yang bukan hanya hadir, tapi berdampak,” tegasnya.
Kini, keputusan ada di tangan para kader. Apakah Korkom HMI UMI siap dipimpin oleh generasi transformasional yang berkomitmen penuh pada nilai, pengabdian, dan arah juang yang jelas.
Riuhmedia.com, Makassar — Kegiatan Open Recruitment Angkatan IX HIPMI PT Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menjadi magnet bagi mahasiswa yang ingin berkembang dalam kepemimpinan dan kewirausahaan. Salah satu sesi paling dinanti dalam rangkaian acara ini adalah seminar inspiratif yang menghadirkan Sulaiman Hanan, Pimpinan Riuh Group Indonesia, sebagai pembicara utama.
Dalam pemaparannya, Sulaiman mengangkat tema “Dari Masalah Menjadi Solusi Bisnis” yang menggugah antusiasme ratusan peserta dari berbagai fakultas. Ia mendorong mahasiswa untuk tidak terburu-buru membuat produk atau usaha, melainkan mulai dari satu pertanyaan penting: masalah apa yang ingin diselesaikan?
“Bisnis yang sukses lahir dari keberanian memahami masalah sekitar, bukan dari ikut-ikutan tren,” tegas Sulaiman di hadapan peserta.
Sulaiman juga memperkenalkan pendekatan sederhana namun powerful, yaitu ATM: Amati, Tiru, Modifikasi, serta Mini Business Model Canvas (BMC), yang membantu peserta memetakan ide bisnis secara praktis.
Ia berbagi pengalaman membangun Riuh Group Indonesia, yang kini menjadi ekosistem kreatif bagi UMKM, brand lokal, dan komunitas digital di Indonesia. “Kami hadir untuk menjembatani kreativitas dan kebutuhan pasar. Dan itu dimulai dari mendengar masalah konsumen, lalu menyajikan solusi yang unik dan berdampak,” tambahnya.
Kehadiran Sulaiman di tengah-tengah rangkaian Open Recruitment HIPMI PT UMI tidak hanya memberi motivasi, tetapi juga membekali mahasiswa dengan cara berpikir wirausaha yang aplikatif dan relevan dengan kondisi saat ini.
Ketua Umum HIPMI PT UMI, Andi Muhammad Ihsan Nuryawan, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Riuh Group dalam menghadirkan perspektif baru kepada mahasiswa.
“Kami ingin HIPMI menjadi rumah belajar yang tidak hanya bicara teori, tetapi juga praktik nyata dari para pelaku industri,” ucapnya.
Dengan kolaborasi tokoh muda inspiratif seperti Sulaiman Hanan, Open Recruitment HIPMI PT UMI semakin menunjukkan komitmennya mencetak pengusaha pejuang dan pejuang pengusaha yang siap menjawab tantangan zaman.
Riuhmedia.com, Makassar — Dalam menghadapi era disrupsi dan percepatan ekonomi digital, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Muslim Indonesia (HIPMI PT UMI) tampil sebagai motor penggerak akselerasi kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Melalui program Open Recruitment Angkatan IX, HIPMI PT UMI secara resmi membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi kepemimpinan dan bisnis sejak dini.
Agenda pembukaan rekrutmen ini digelar di Hotel WThree Makassar dan diawali dengan seminar bertema “Pemuda Berkarya, Ekonomi Bangkit”. Acara ini menghadirkan pembicara dari kalangan pengusaha muda nasional, alumni HIPMI, hingga pelaku bisnis lokal. Ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Muslim Indonesia (UMI) tampak antusias mengikuti rangkaian sesi inspiratif yang membuka wawasan tentang pentingnya membangun mentalitas wirausaha.
Ketua Umum HIPMI PT UMI, Andi Muhammad Ihsan Nuryawan, menyampaikan bahwa organisasi ini bukan sekadar komunitas atau tempat berkumpul mahasiswa, melainkan wadah akselerator yang mencetak pengusaha masa depan.
“Kami ingin HIPMI PT UMI menjadi tempat tumbuh dan bergerak cepat bagi mahasiswa. Kami membentuk karakter, kepemimpinan, dan keberanian untuk memulai. Ini adalah proses percepatan menuju masa depan yang mandiri dan berdampak,” ujar Ihsan.
Ia juga menekankan pentingnya kontribusi mahasiswa dalam meningkatkan jumlah wirausahawan di Indonesia yang saat ini masih berada di angka sekitar 3,47%. “Dengan semangat Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha, HIPMI hadir untuk menjawab kebutuhan bangsa akan generasi yang bisa menciptakan lapangan kerja, bukan hanya mencarinya,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Open Recruitment Angkatan IX, Muhammad Rifad Salsabila, mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi gerbang masuk ke dalam organisasi, tetapi juga proses awal dari transformasi diri.
“Kami ingin peserta merasakan langsung proses belajar yang nyata. Di HIPMI, mereka akan terlibat dalam pelatihan public speaking, digital marketing, manajemen usaha, hingga membangun jejaring bisnis secara nasional,” jelas Rifad.
HIPMI PT UMI kini dikenal sebagai inkubator bisnis dan kepemimpinan di kalangan mahasiswa UMI. Organisasi ini aktif membentuk pola pikir kreatif, adaptif, dan kolaboratif—sejalan dengan kebutuhan era digital yang dinamis dan penuh tantangan.
Dengan berbagai program pengembangan diri yang ditawarkan, HIPMI PT UMI tidak hanya mendorong mahasiswa menjadi wirausahawan, tetapi juga pemimpin masa depan yang siap bersaing dan membawa perubahan nyata di masyarakat. Open Recruitment Angkatan IX menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan generasi penggerak ekonomi yang progresif dan berdaya saing tinggi.