Luwu, riuhmedia.com – Keberhasilan lahan percontohan (demonstration plot atau demplot) yang digagas oleh PT Masmindo Dwi Area (MDA) bersama petani di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, telah membangkitkan semangat petani dalam membudidayakan hortikultura. Berbagai jenis tanaman seperti tomat, kacang panjang, labu, hingga buah melon terbukti cocok ditanam di wilayah tersebut.
Salah seorang petani, Sutiarni, mengungkapkan bahwa kehadiran demplot MDA memberikan banyak manfaat bagi para petani. Mereka dapat belajar langsung teknik budidaya yang baik sebelum menerapkannya di lahan pribadi.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan Masmindo. Demplot ini menjadi tempat belajar bagi kami sebelum menerapkannya di kebun sendiri. Ini sangat membantu meningkatkan hasil pertanian kami,” ujar Sutiarni.
Hal senada disampaikan oleh Riyan, petani lainnya di Rante Balla. Menurutnya, semua jenis hortikultura yang ditanam di demplot MDA menunjukkan potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut di lahan pertanian masyarakat.
“Khusus untuk tomat, Masmindo biasanya memesan sekitar 10 hingga 15 kilogram per minggu sesuai kebutuhan mereka. Ini menjadi peluang pasar yang baik bagi kami,” ungkap Riyan.
Agribusiness Officer (AO) MDA, Ichsan, menjelaskan bahwa program demplot ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan membangun kemandirian petani dalam memanfaatkan lahan secara optimal.
“Tanaman hortikultura memiliki masa panen yang lebih cepat, sehingga bisa menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi masyarakat. Kami ingin memperkuat pemahaman petani agar mereka lebih percaya diri dalam mengembangkan usaha pertanian secara mandiri,” jelas Ichsan.
Sutiarni, yang kini aktif membagikan pengalamannya di media sosial, telah mulai menanam berbagai jenis sayuran di lahan pribadinya, termasuk labu, kacang panjang, dan kangkung. Selain memasok hasil panennya ke MDA, ia juga menjualnya kepada masyarakat umum.
“Dengan kerja keras dan semangat, hasil dari budidaya hortikultura bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan,” tambahnya.
Dengan adanya dukungan dari MDA, para petani di Rante Balla kini lebih termotivasi untuk mengembangkan sektor pertanian hortikultura, yang tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi, tetapi juga ketahanan pangan masyarakat setempat.
Luwu, riuhmedia.com – Desa Tangguh Bencana (Destana) Bonelemo mencatat pencapaian penting dengan suksesnya panen perdana di greenhouse yang mereka kelola. Setelah melalui proses budidaya selama 20 hari, hasil panen menunjukkan kualitas unggul dengan jumlah yang memadai, menandai keberhasilan program ini dalam mendukung ketahanan pangan lokal.
Inisiatif Destana Bonelemo merupakan hasil kolaborasi antara PT Masmindo Dwi Area (MDA) dan Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP). Selain berfokus pada kesiapsiagaan bencana, program ini juga mengembangkan sektor pertanian berkelanjutan melalui edukasi dan penerapan teknik bercocok tanam modern di greenhouse.
Metode pertanian berbasis greenhouse ini dirancang untuk mengurangi risiko gagal panen akibat faktor cuaca dan memastikan stabilitas pendapatan bagi masyarakat. Dengan lingkungan yang lebih terkendali, tanaman dapat tumbuh optimal tanpa tergantung pada kondisi alam yang tidak menentu.
Lebih dari sekadar inovasi pertanian, program ini juga bertujuan untuk mengurangi praktik pembukaan lahan di daerah curam yang rawan longsor. Dengan adanya greenhouse, petani dapat bercocok tanam secara lebih aman, produktif, dan ramah lingkungan.
Selain meningkatkan ketahanan pangan, hasil panen dari greenhouse ini juga dapat dimanfaatkan untuk konsumsi lokal, menciptakan siklus pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan bagi masyarakat Bonelemo.
Kepala Desa Bonelemo, Baso, mengapresiasi keberhasilan panen ini sebagai langkah maju dalam mewujudkan desa yang lebih mandiri secara pangan.
“Panen perdana ini menjadi tonggak penting bagi masyarakat Bonelemo. Dengan adanya greenhouse, warga bisa belajar dan mempraktikkan metode pertanian modern yang lebih produktif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Bajo Barat, Imran Salan, menambahkan bahwa keberlanjutan program ini sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat.
“Inisiatif ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga. Kami berharap program ini terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang,” katanya.
Keberhasilan panen perdana ini menunjukkan bahwa inovasi dan kolaborasi dapat menjadi kunci dalam membangun desa yang tangguh, mandiri, dan sejahtera. Dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, Destana Bonelemo diharapkan mampu menjadi contoh desa dengan sistem pertanian yang modern dan berkelanjutan.
Latimojong, riuhmedia.com – PT Masmindo Dwi Area (MDA), bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Luwu dan Komando Distrik Militer (KODIM) 1403, menginisiasi uji coba Program Makan Siang Bergizi di dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Latimojong, yaitu SDN 43 Ranteballa dan SDN 662 Salubulo. Program ini telah dimulai sejak awal Februari dan dilaksanakan secara rutin dua kali seminggu.
Program Makan Siang Bergizi bertujuan untuk meningkatkan kecukupan gizi anak-anak di wilayah Latimojong. Dalam pelaksanaannya, MDA bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengevaluasi dan memastikan kandungan gizi pada setiap menu yang disajikan.
Uji coba ini bertujuan untuk menemukan komposisi menu ideal yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, meskipun tidak disediakan setiap hari. Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen MDA untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Latimojong.
“Kami percaya bahwa anak-anak yang sehat dan bergizi baik akan menjadi generasi penerus yang cerdas dan mampu bersaing di masa depan. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan agar program ini berjalan optimal dan memberikan manfaat yang luas,” ujarnya.
Salah satu penerima manfaat, Hayatul Husna, siswi SDN 662 Salubulo, mengaku senang dengan adanya program ini. “Senang sekali, nasinya banyak, lauknya enak sekali, boleh nambah kah?” katanya sambil tertawa.
Pelaksanaan uji coba Makan Siang Bergizi ini juga melibatkan Koperasi Sipakatuo dan tim juru masak dari setiap desa, dengan bahan baku yang sebagian besar diperoleh dari petani dan pemasok lokal di sekitar Latimojong.
Dengan demikian, program ini tidak hanya mendukung kesehatan anak-anak tetapi juga turut memberdayakan ekonomi masyarakat setempat. Melalui uji coba ini, diharapkan dapat ditemukan format makan siang bergizi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak SD.
Program ini direncanakan akan diresmikan setelah ditemukan komposisi menu yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan gizi yang dianjurkan.
Riuhmedia.com Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan bahwa program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) akan resmi berjalan secara nasional mulai 10 Februari 2025. Program ini dirancang untuk memberikan akses pemeriksaan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia, mencakup semua kelompok usia, dari bayi baru lahir hingga lanjut usia.
Pelaksanaan PKG akan dilakukan secara bertahap melalui puskesmas dan klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Untuk anak-anak di bawah enam tahun serta mereka yang tidak berada di usia sekolah, pemeriksaan akan dilakukan pada saat ulang tahun dengan toleransi waktu satu bulan. Sementara itu, anak usia sekolah akan menjalani pemeriksaan saat memasuki jenjang pendidikan tertentu. Pendekatan ini diharapkan dapat memastikan cakupan pemeriksaan yang luas dan efektif dalam memantau kondisi kesehatan masyarakat.
Jenis pemeriksaan yang diberikan bervariasi sesuai dengan tahapan usia. Salah satu fokus utama adalah skrining kesehatan jiwa yang akan dimulai sejak usia sekolah dasar, mengingat pentingnya deteksi dini dalam menjaga kesehatan mental anak-anak. Selain itu, bagi kelompok usia di atas 40 tahun, program ini mencakup skrining kanker dengan fokus pada kanker payudara, serviks, paru, dan kolorektal. Deteksi dini penyakit-penyakit ini diharapkan dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi angka kematian akibat kanker di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa anggaran awal yang disiapkan untuk program ini sebesar Rp4,7 triliun. Namun, jumlah tersebut masih dalam tahap penyesuaian sesuai dengan prioritas belanja negara. Jika diperlukan, pemerintah akan mengajukan tambahan anggaran guna memastikan kelancaran dan efektivitas program ini.
Program PKG merupakan salah satu inisiatif unggulan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang bertujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya program ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan deteksi dini berbagai penyakit, mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, serta mewujudkan sistem kesehatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mengurangi beban biaya kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan. Dengan pemeriksaan kesehatan rutin dan gratis, masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka, sehingga kualitas hidup secara keseluruhan dapat meningkat.
Pemerintah mengimbau seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program ini sebaik-baiknya dan mengikuti jadwal pemeriksaan yang telah ditetapkan. Kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan kesuksesan program ini dan mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.