Riuhmedia.com, Makassar — Angin perubahan mulai bertiup di tubuh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Muslim Indonesia (UMI). Muhammad Yazid Tauhid Asseggaf, kader muda yang dikenal konsisten, bernyali, dan tajam gagasan, resmi menyatakan kesiapannya bertarung dalam pemilihan Ketua Koordinator Komisariat (Korkom) HMI UMI.
Namun, pencalonan Yazid bukan sekadar formalitas organisasi. Ia hadir membawa semangat juang dan visi kepemimpinan transformasional—gagasan besar untuk membentuk Korkom yang lebih dinamis, strategis, dan bernilai ideologis.
“Saya maju bukan karena ambisi, tapi karena panggilan perjuangan. Korkom adalah simpul strategis dalam penguatan HMI di kampus, dan saya ingin berkontribusi menghadirkan Korkom yang responsif, kaderis, dan bernilai ideologis,” tegas Yazid dalam pernyataannya.
Bukan Janji Kosong, Tapi Agenda Nyata
Tiga agenda utama menjadi fondasi gerakannya:
Dukungan mulai mengalir, terutama dari Komisariat Hukum. Yazid dinilai sebagai figur yang telaten dalam kerja-kerja organisasi, konsisten menjaga nilai, dan punya arah juang yang jelas.
Menjawab Tantangan Zaman dengan Kepemimpinan Visioner
Melalui visinya, Yazid ingin membawa wajah baru HMI UMI—organisasi kader yang hadir secara substantif dalam wacana keumatan dan kebangsaan.
Visi:
Meneguhkan HMI sebagai kekuatan moral, intelektual, dan spiritual yang tumbuh dari tradisi keislaman dan keilmuan UMI untuk membela umat, memperjuangkan keadilan sosial, dan menjaga arah perjuangan bangsa dalam bingkai Islam dan keindonesiaan.
Misi:
Menjaga Nilai, Menjaga Marwah
Pemilihan Ketua Korkom HMI UMI akan segera digelar melalui forum musyawarah yang menjunjung tinggi semangat ukhuwah dan adab organisasi. Yazid mengajak seluruh kader untuk tetap menjadikan nilai sebagai poros utama dalam setiap proses.
“Kemenangan bukan soal siapa yang naik podium, tapi siapa yang mampu menjaga garis perjuangan tetap hidup. Kita butuh pemimpin yang bukan hanya hadir, tapi berdampak,” tegasnya.
Kini, keputusan ada di tangan para kader. Apakah Korkom HMI UMI siap dipimpin oleh generasi transformasional yang berkomitmen penuh pada nilai, pengabdian, dan arah juang yang jelas.
Riuhmedia.com, Luwu, 19 Juni 2025 – Tonggak penting dalam sejarah tambang Awak Mas akhirnya tercapai. PT Masmindo Dwi Area (MDA) sukses melaksanakan peledakan pertama atau first blasting pada Senin, 16 Juni 2025, di area kerja Proyek Awak Mas, Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Ini bukan sekadar ledakan batuan—ini adalah simbol awal kemajuan besar menuju fase produksi tambang emas strategis di Sulawesi Selatan.
Peledakan ini menjadi bagian dari proses awal pembentukan lahan untuk pembangunan fasilitas pabrik pengolahan. Karakteristik batuan yang keras di lokasi tersebut menuntut proses peledakan untuk mempermudah aktivitas penggalian berikutnya.
“Ini bukan semata soal teknis,” tegas Mustafa Ibrahim, Kepala Teknik Tambang MDA. “Ini adalah soal membangun kepercayaan, komunikasi dengan masyarakat, serta memastikan bahwa setiap langkah kami selaras dengan nilai kearifan lokal. Peledakan ini menandai bahwa kita semakin dekat dengan target operasi produksi.”
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan pendekatan teknis yang memenuhi standar keselamatan dan regulasi yang berlaku. Tidak hanya aspek teknis yang diperhatikan, MDA juga mengedepankan pendekatan sosial dan budaya.
Sebelum peledakan, MDA menggelar sosialisasi kepada pemerintah daerah, Forkopimda, masyarakat lingkar tambang, hingga Kedatuan Luwu sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai lokal. Bahkan, prosesi adat Mangngolo Ri Arajang turut dilaksanakan di Kedatuan Luwu pada Minggu, 15 Juni, mempertegas komitmen MDA terhadap pelestarian budaya setempat.
Ke depan, MDA menegaskan komitmennya untuk terus mengedepankan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, menjaga keselamatan kerja, dan menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat Luwu dan sekitarnya.
Riuhmedia.com, Makassar — Sebagai bentuk kepedulian sosial dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan, Pengurus Cabang Tidar Kota Makassar bersama Pengurus Daerah Tidar Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar kegiatan bakti sosial dengan mengunjungi dua panti asuhan di Kota Makassar: Panti Asuhan Nur Qadri dan Panti Asuhan Al Wahhab.
Dalam kegiatan tersebut, rombongan Tidar menyerahkan bantuan berupa uang tunai kepada masing-masing panti asuhan. Bantuan ini diserahkan langsung oleh perwakilan PC Tidar Makassar dan PD Tidar Sulsel kepada pengurus panti, sebagai bentuk dukungan untuk kebutuhan operasional serta pembinaan anak-anak yang berada dalam naungan panti tersebut.
Ketua PC Tidar Kota Makassar menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen organisasi dalam menjalankan peran sosialnya di tengah masyarakat.
“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk terus terlibat dan memberikan manfaat nyata, khususnya kepada anak-anak yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang lebih. Kami ingin menunjukkan bahwa Tidar hadir bukan hanya dalam konteks politik kepemudaan, tapi juga dalam aksi sosial,” ujarnya.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan. Anak-anak panti menyambut rombongan dengan ceria, dan momen kebersamaan diisi dengan perkenalan, canda tawa, serta sesi foto bersama.
Perwakilan dari PD Tidar Sulsel juga mengungkapkan bahwa kegiatan sosial seperti ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Kami ingin terus menanamkan semangat berbagi di kalangan pemuda, dan salah satunya melalui kunjungan langsung ke panti asuhan. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban dan memberikan semangat baru bagi adik-adik di sini,” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Tidar berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan membangun rasa solidaritas di tengah masyarakat. Aksi berbagi ini menjadi bukti bahwa kepedulian dapat dimulai dari langkah sederhana namun berdampak besar.
Riuhmedia.com, Makassar – As’ad Azhari Isrullah resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Otomotif Sulawesi Selatan. Penetapan ini disampaikan langsung oleh Ketua BPD HIPMI Sulsel, Andi Amar, dalam sebuah forum resmi yang berlangsung di Kota Makassar.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus BPD HIPMI Sulsel, perwakilan BPC HIPMI dari berbagai daerah, serta sejumlah pelaku usaha muda di sektor otomotif. Penetapan ini menjadi tonggak awal bagi arah baru HIPMI Otomotif di Sulsel, dengan harapan mampu memperkuat peran strategis sektor otomotif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Penetapan Melalui Musyawarah dan Pertimbangan Kepemimpinan
Andi Amar dalam sambutannya menyampaikan bahwa proses penetapan dilakukan melalui musyawarah mufakat berdasarkan hasil evaluasi dan pertimbangan mendalam terhadap kapasitas dan komitmen kepemimpinan.
“Kami percaya As’ad Azhari Isrullah adalah figur yang mampu membawa HIPMI Otomotif Sulsel lebih maju, kolaboratif, dan progresif. Ia memiliki visi kuat serta pengalaman di sektor otomotif yang bisa menginspirasi generasi pengusaha muda,” ujar Andi Amar.
Visi Ketua Terpilih: Ekosistem Otomotif yang Inklusif dan Berdaya Saing
Dalam sambutannya usai ditetapkan, As’ad Azhari Isrullah menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan komitmennya untuk membangun HIPMI Otomotif sebagai organisasi yang solid, profesional, dan mampu menjadi pendorong pertumbuhan sektor otomotif di Sulawesi Selatan.
“Ini adalah amanah besar yang akan kami jalankan dengan semangat kolaborasi dan inovasi. HIPMI Otomotif harus menjadi ruang inklusif bagi seluruh pelaku usaha muda untuk tumbuh bersama dan menghadapi tantangan industri masa depan,” ungkap As’ad.
Program Prioritas: Digitalisasi dan Penguatan Jaringan Usaha
As’ad juga mengungkapkan beberapa program prioritas yang akan dijalankannya di awal masa kepemimpinan, di antaranya:
1. Penguatan kapasitas pelaku usaha muda melalui pelatihan dan pendampingan.
2. Peningkatan kolaborasi dengan stakeholder pemerintah dan swasta.
3. Digitalisasi bisnis otomotif dan adopsi teknologi baru.
4. Pembukaan akses terhadap pasar dan permodalan bagi anggota HIPMI Otomotif.
Langkah Selanjutnya: Penyusunan Kepengurusan dan Musda
Setelah penetapan ini, langkah selanjutnya adalah menyusun struktur kepengurusan lengkap BPD HIPMI Otomotif Sulsel. Selain itu, akan digelar Musyawarah Daerah (Musda) sebagai bagian dari agenda organisasi untuk memperkuat arah dan strategi kepengurusan baru.
Riuhmedia.com, Luwu, 16 Juni 2025 — Sebagai wujud penghormatan terhadap kearifan lokal dan budaya masyarakat Luwu, PT Masmindo Dwi Area (MDA) melaksanakan prosesi adat Mangngolo Ri Arajang di Salassae Kedatuan Luwu, Minggu (15/6). Kegiatan ini menjadi bagian dari sosialisasi menyeluruh menjelang dimulainya tahapan penting operasional tambang berupa peledakan (blasting) yang dilakukan secara terukur dan terkendali.
Prosesi sakral ini dipimpin langsung oleh YM Cenning Luwu Hj Andi ST Husaima, Opu Daeng Ripajung, serta perwakilan dari Kedatuan Luwu. Hadir pula dalam kegiatan tersebut para pemangku adat dari berbagai wilayah, seperti Anak Tellue, Maddika Bua, Maddika Ponrang, Makole Baebunta, dan Maddika Ulusalu, serta perwakilan manajemen MDA yang dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang.
Mangngolo Ri Arajang merupakan ritual adat yang mengandung makna permohonan restu dari leluhur dan seluruh unsur kehidupan, baik yang kasat mata maupun tidak, demi kelancaran sebuah hajat besar seperti kegiatan pertambangan. Ini mencerminkan keselarasan antara pembangunan industri dan nilai-nilai budaya.
Dalam sambutannya, YM Maddika Bua, mewakili YM Opu Cenning, menegaskan pentingnya memulai setiap langkah besar dengan penghormatan terhadap adat.
“Kami mengapresiasi langkah MDA yang tidak hanya menjalankan kewajiban teknis, tapi juga mengedepankan keselarasan dengan nilai budaya dan spiritual masyarakat Luwu,” ujarnya.
Sebelumnya, MDA telah melakukan sosialisasi teknis secara intensif kepada masyarakat sekitar tambang, termasuk penjelasan soal radius aman, prosedur keselamatan, hingga mitigasi dampak kegiatan blasting. Perusahaan juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Forkopimda, serta perangkat desa.
Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menyampaikan bahwa kegiatan blasting telah dirancang dengan standar keselamatan tinggi dan memenuhi semua ketentuan perizinan dari pihak Kepolisian dan Kementerian ESDM.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, PT Masmindo Dwi Area menunjukkan bahwa aktivitas pertambangan modern tetap bisa berjalan selaras dengan budaya lokal, dengan menghormati nilai spiritual yang hidup dalam masyarakat.
Riuhmedia.com, Makassar, 15 Juni 2025 — Di tengah tantangan ekonomi global dan target nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Muslim Indonesia (HIPMI PT UMI) resmi membuka Open Recruitment Angkatan IX. Inisiatif ini menjadi ajang strategis bagi mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) untuk mengasah kemampuan kepemimpinan, inovasi, dan kewirausahaan sejak dini.
Kegiatan pembukaan ini diawali dengan seminar kewirausahaan bertajuk “Pemuda Berkarya, Ekonomi Bangkit”, yang menghadirkan pembicara dari kalangan pengusaha muda nasional, alumni HIPMI, dan pelaku bisnis lokal. Bertempat di Hotel WThree Makassar, ratusan peserta dari berbagai fakultas antusias mengikuti sesi inspiratif ini.
Ketua Umum HIPMI PT UMI, Andi Muhammad Ihsan Nuryawan, menyatakan bahwa program ini merupakan komitmen organisasi untuk mencetak mahasiswa yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga mampu berpikir kreatif dan memiliki jiwa kepemimpinan serta mindset wirausaha.
“Kami membuka peluang sebesar-besarnya bagi mahasiswa UMI yang ingin belajar, tumbuh, dan berproses bersama. HIPMI bukan sekadar organisasi, tetapi wadah nyata mencetak pengusaha masa depan yang mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional,” ujarnya.
Dalam sesi khusus, Andi Akmal Arifuddin, Dewan Kehormatan HIPMI PT UMI, turut memberikan pandangan inspiratifnya:
“Bangsa ini butuh lebih banyak pemuda yang siap menciptakan solusi, bukan hanya menunggu peluang. HIPMI PT UMI adalah ruang awal untuk menempa karakter, membangun jejaring, dan menyiapkan pemimpin masa depan yang mampu menggerakkan ekonomi rakyat. Kita tidak bisa hanya mengandalkan sektor formal—wirausaha muda adalah kunci untuk membawa Indonesia melesat,” ungkapnya.
HIPMI PT UMI tidak hanya menjadi organisasi kemahasiswaan, melainkan sebuah inkubator kepemimpinan dan bisnis. Program ini mendorong pengembangan skill seperti public speaking, digital marketing, pengelolaan usaha, hingga akses pada jaringan bisnis nasional. Ini sejalan dengan kebutuhan Indonesia untuk meningkatkan rasio wirausaha yang saat ini baru menyentuh 3,47%.
Dengan semangat “Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha”, HIPMI PT UMI menjadi bukti bahwa mahasiswa bukan hanya pelajar, tapi calon pemimpin ekonomi yang siap menghadapi era disrupsi.
Rekrutmen ini menjadi langkah nyata dalam menjawab tantangan zaman dan menyiapkan kader muda yang akan memimpin perubahan, bukan hanya di kampus, tapi juga dalam pembangunan ekonomi bangsa ke depan.
Latimojong, riuhmedia.com, 9 Juni 2025 — Dalam semangat menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, PT Masmindo Dwi Area (MDA) kembali menunjukkan komitmennya terhadap masyarakat sekitar dengan menyalurkan 21 ekor sapi kurban ke desa-desa di sekitar wilayah operasionalnya di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) MDA yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. MDA memandang momen Idul Adha bukan hanya sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan antara perusahaan dan masyarakat.
Seluruh hewan kurban yang disalurkan diperoleh melalui kerja sama dengan koperasi dan peternak lokal. Hal ini mencerminkan komitmen MDA dalam mendukung ekonomi desa serta mendorong tumbuhnya usaha mikro dan kecil di sektor peternakan. Dengan melibatkan pelaku usaha lokal, MDA berupaya menciptakan nilai tambah bagi masyarakat, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi berbasis potensi daerah.
Proses distribusi hewan kurban dilakukan melalui koordinasi yang intensif dengan pemerintah desa dan pengurus masjid setempat. Tujuannya adalah memastikan bahwa penyaluran bantuan berjalan secara adil, transparan, dan tepat sasaran. Setiap desa penerima telah melalui proses identifikasi kebutuhan agar hewan kurban dapat disalurkan kepada warga yang benar-benar membutuhkan.
“Idul Adha adalah momentum untuk berbagi dan menunjukkan kepedulian. Kami ingin kehadiran MDA memberi manfaat nyata, tak hanya lewat penyaluran kurban, tetapi juga melalui pelibatan aktif masyarakat dalam prosesnya,” ujar Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim.
Tak hanya sekadar penyaluran bantuan, kegiatan ini juga menjadi sarana memperkuat hubungan jangka panjang antara perusahaan dan masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, MDA ingin hadir sebagai mitra yang tumbuh bersama warga, bukan hanya sebagai pelaku industri.
Melalui kegiatan kurban ini, MDA berharap dapat menebar keberkahan, memperkuat ikatan sosial, serta mendorong terwujudnya masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri di wilayah Latimojong dan sekitarnya. Ke depan, MDA akan terus berkomitmen menghadirkan program-program berbasis kebutuhan lokal yang mampu membawa manfaat nyata dan berkelanjutan.
Makassar, riuhmedia.com — Kasus dugaan penganiayaan dan pemerasan yang dilakukan oleh enam orang oknum kepolisian dari Polrestabes Makassar terhadap seorang pemuda asal Takalar bernama Yusuf Saputra (20), menuai reaksi keras dari sejumlah aktivis mahasiswa, termasuk Khalil Gibran, fungsionaris Wakil Sekretaris Umum (Wasekum) Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan dan eks Ketua HMI Korkom UNM.
Sebelumnya, kasus ini sempat viral di media sosial setelah pengakuan Yusuf mencuat ke publik. Dalam pengakuannya, Yusuf mengaku menjadi korban penganiayaan, pelecehan, hingga pemerasan dengan nilai mencapai belasan juta rupiah oleh enam oknum polisi. Insiden ini memicu kekhawatiran dan kegeraman di kalangan masyarakat sipil dan aktivis mahasiswa.
Khalil Gibran yang ditemui pada Sabtu (1/6/2025), mengecam keras tindakan oknum aparat yang dianggap tidak mencerminkan sikap profesional dan humanis sebagaimana semestinya anggota Polri bertugas.
“Karakter-karakter oknum seperti ini yang sangat perlu dievaluasi. Kapolrestabes harus segera berani mengambil langkah tegas menuntaskan persoalan ini, terlebih lagi jika ada delik pidana di dalamnya,” tegas Khalil Gibran.
Gibran menilai bahwa tindakan para oknum tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencederai marwah institusi kepolisian yang semestinya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.
Menanggapi kasus ini, Kapolrestabes Makassar telah buka suara. Ia menyatakan bahwa oknum anggota yang diduga terlibat sudah diamankan dan tengah diproses oleh Propam (Profesi dan Pengamanan).
“Anggota yang diduga terlibat sudah kita amankan dan diproses, baik kode etik maupun disiplinnya,” ujar Kapolrestabes.
Meski begitu, desakan agar proses penegakan hukum dilakukan secara transparan dan tuntas terus digaungkan. Khalil Gibran juga menyoroti pentingnya evaluasi terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilanggar oleh keenam oknum tersebut.
“Yang mereka lakukan jauh dari kata humanis. Hal seperti ini tidak boleh dibiarkan mengakar, sehingga bisa merusak citra Polri itu sendiri,” tutupnya.
Kasus ini kini menjadi sorotan luas, tidak hanya di lingkup masyarakat Sulawesi Selatan, namun juga di tingkat nasional. Publik berharap agar aparat penegak hukum benar-benar serius menangani persoalan ini, demi keadilan bagi korban dan tegaknya supremasi hukum di Indonesia.
Makassar, riuhmedia.com – Suasana penuh semangat dan kehangatan menyelimuti Benteng Fort Rotterdam, Makassar, saat Makassar International Writers Festival (MIWF) 2025 kembali digelar.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri sekaligus membacakan puisi dalam perhelatan Makassar International Writers Festival (MIWF) 2025 yang digelar di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Minggu (2/6/2025).
Di tengah riuhnya Benteng Fort Rotterdam yang dipenuhi penikmat sastra dari berbagai penjuru, suasana mendadak hening ketika Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melangkah ke panggung.
Bukan untuk berpidato atau membuka acara secara formal, melainkan untuk membacakan sebuah puisi yang sarat makna dan emosi: “Pulang ke Dapur Ibu” karya M. Aan Mansyur.
Dengan suara tenang namun bergetar, Munafri menyampaikan bait-bait yang menyentuh tentang rumah, kenangan, dan sosok ibu. Para penonton pun tampak larut dalam keheningan, mendengarkan setiap kata dengan penuh perhatian.
Di momen itu, sastra menjadi jembatan emosional yang menyatukan pemimpin dan masyarakat, dalam ruang yang penuh rasa.
Munafri juga mengaku terkesima dengan atmosfer dan antusiasme masyarakat yang hadir dalam acara tersebut. Ia berharap MIWF ke depan bisa menjadi salah satu event andalan Kota Makassar yang mampu menarik minat masyarakat luas.
“Saya dikasih pilihan judul yang agak sulit bikin konsentrasi karena bicara tentang Ibu. Pilihan kedua soal benci di antara orang-orang bahagia, juga tidak mudah. Tapi saya pilih ‘Pulang ke Dapur Ibu’,” ungkapnya.
Usai tampil memukai di panggung, saat ditemui. Munafri menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap perkembangan dunia seni dan sastra. Ia menyebut bahwa MIWF bukan hanya tentang penulis, tapi juga melibatkan berbagai seniman dan pelaku seni lintas bidang.
“Acara ini bisa dihadiri 15 sampai 20 ribu orang selama proses pelaksanaannya. Kami terus memberikan support. Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak mendukung event sebesar ini,” ujar Munafri.
Festival yang telah menjadi icon literasi dan seni di Indonesia Timur ini kembali menghadirkan ratusan penulis, seniman, dan penikmat sastra dari berbagai daerah dan negara.
Tahun ini terasa istimewa dengan kehadiran Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang tak hanya datang sebagai tamu, tetapi juga turut larut dalam atmosfer sastra dengan membacakan salah satu puisi karya M. Aan Mansyur.
Ia pun berkomitmen bahwa Pemkot Makassar akan memberikan dukungan yang lebih besar di tahun mendatang.
“Insya Allah tahun depan, pemerintah akan ikut bersama-sama membesarkan event ini agar bisa memberikan manfaat lebih besar bagi warga Kota Makassar dan membuka ruang lebih luas bagi pelaku seni di dunia,” tambahnya.
Makassar, riuhmedia.com – Pelantikan pengurus Karang Taruna Kampus (KTK) Provinsi Sulawesi Selatan berlangsung meriah di Ruang Pola Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (31/5/25).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai macam elemen, mulai dari tataran pemerintahan, pimpinan kampus, dan lembaga kemahasiswaan atau kepemudaan yang tersebar di seluruh provinsi sulawesi selatan.
Ketua Panitia Pelantikan Sekaligus Ketua Bidang 1 (organisasi, kaderisasi, keanggotaan) Karang Taruna Kampus Sulsel, Taj Faiz, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme dan support partisipan yang hadir mulai dari jajaran pemerintahan, pimpinan kampus, dan lembaga organisasi mahasiswa dan pemuda lainnya.
Menurutnya, antusiasme ini merupakan tanggung jawab yang sangat besar bagi pengurus melihat betapa besar harapan yang dititipkan pada pengurus.
“Ini tentunya menjadi tantangan yang luar biasa untuk pengurus. Selain karena sejarah baru adanya Unit Kerja Karang Taruna di lingkup kampus, juga bagaimana Karang Taruna Kampus ini dapat bersinergi dengan seluruh elemen terkait di daerah” tuturnya.
Disisi lain beliau menuturkan bahwa Karang Taruna Kampus merupakan gagasan murni dari Timur Indonesia yang insya allah harapannya dapat tersebar di seluruh pelosok negeri.
“Ide ini digagas oleh Ketua Harmansyah selaku Ketua KT Sulsel yang dalam pembentukan nya melibatkan mahasiswa/i dari berbagai macam kampus di seluruh sulawesi selatan, dan ide ini lah yang akan kami gaungkan ke seluruh pelosok negeri demi mengakselerasikan tatanan sosial yang lebih sejahtera” tutur nya
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kampus Sulsel, Andi Raja Gau menuturkan akan ada 2 poin yang menjadi prioritas selama ia memimpin.
“Kita fokus dengan internalisasi Karang Taruna Kampus dulu, kita bentuk karang taruna di tiap kampus se sulsel dan tentunya menjalin kolaborasi dengan pemerintahan setempat agar dalam pelaksanaan program organisasi dapat berjalan dengan tepat sasaran, efektif dan efisien”tuturnya.
Sementara itu, Ketua pengurus Karang Taruna Provinsi Sulawesi Selatan, Harmansyah, berharap KTK dapat menjadi motor penggerak kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan di kampus-kampus.