Makassar, riuhmedia.com — Kasus dugaan penganiayaan dan pemerasan yang dilakukan oleh enam orang oknum kepolisian dari Polrestabes Makassar terhadap seorang pemuda asal Takalar bernama Yusuf Saputra (20), menuai reaksi keras dari sejumlah aktivis mahasiswa, termasuk Khalil Gibran, fungsionaris Wakil Sekretaris Umum (Wasekum) Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan dan eks Ketua HMI Korkom UNM.
Sebelumnya, kasus ini sempat viral di media sosial setelah pengakuan Yusuf mencuat ke publik. Dalam pengakuannya, Yusuf mengaku menjadi korban penganiayaan, pelecehan, hingga pemerasan dengan nilai mencapai belasan juta rupiah oleh enam oknum polisi. Insiden ini memicu kekhawatiran dan kegeraman di kalangan masyarakat sipil dan aktivis mahasiswa.
Khalil Gibran yang ditemui pada Sabtu (1/6/2025), mengecam keras tindakan oknum aparat yang dianggap tidak mencerminkan sikap profesional dan humanis sebagaimana semestinya anggota Polri bertugas.
“Karakter-karakter oknum seperti ini yang sangat perlu dievaluasi. Kapolrestabes harus segera berani mengambil langkah tegas menuntaskan persoalan ini, terlebih lagi jika ada delik pidana di dalamnya,” tegas Khalil Gibran.
Gibran menilai bahwa tindakan para oknum tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencederai marwah institusi kepolisian yang semestinya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.
Menanggapi kasus ini, Kapolrestabes Makassar telah buka suara. Ia menyatakan bahwa oknum anggota yang diduga terlibat sudah diamankan dan tengah diproses oleh Propam (Profesi dan Pengamanan).
“Anggota yang diduga terlibat sudah kita amankan dan diproses, baik kode etik maupun disiplinnya,” ujar Kapolrestabes.
Meski begitu, desakan agar proses penegakan hukum dilakukan secara transparan dan tuntas terus digaungkan. Khalil Gibran juga menyoroti pentingnya evaluasi terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilanggar oleh keenam oknum tersebut.
“Yang mereka lakukan jauh dari kata humanis. Hal seperti ini tidak boleh dibiarkan mengakar, sehingga bisa merusak citra Polri itu sendiri,” tutupnya.
Kasus ini kini menjadi sorotan luas, tidak hanya di lingkup masyarakat Sulawesi Selatan, namun juga di tingkat nasional. Publik berharap agar aparat penegak hukum benar-benar serius menangani persoalan ini, demi keadilan bagi korban dan tegaknya supremasi hukum di Indonesia.
Makassar, riuhmedia.com – Suasana penuh semangat dan kehangatan menyelimuti Benteng Fort Rotterdam, Makassar, saat Makassar International Writers Festival (MIWF) 2025 kembali digelar.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri sekaligus membacakan puisi dalam perhelatan Makassar International Writers Festival (MIWF) 2025 yang digelar di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Minggu (2/6/2025).
Di tengah riuhnya Benteng Fort Rotterdam yang dipenuhi penikmat sastra dari berbagai penjuru, suasana mendadak hening ketika Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melangkah ke panggung.
Bukan untuk berpidato atau membuka acara secara formal, melainkan untuk membacakan sebuah puisi yang sarat makna dan emosi: “Pulang ke Dapur Ibu” karya M. Aan Mansyur.
Dengan suara tenang namun bergetar, Munafri menyampaikan bait-bait yang menyentuh tentang rumah, kenangan, dan sosok ibu. Para penonton pun tampak larut dalam keheningan, mendengarkan setiap kata dengan penuh perhatian.
Di momen itu, sastra menjadi jembatan emosional yang menyatukan pemimpin dan masyarakat, dalam ruang yang penuh rasa.
Munafri juga mengaku terkesima dengan atmosfer dan antusiasme masyarakat yang hadir dalam acara tersebut. Ia berharap MIWF ke depan bisa menjadi salah satu event andalan Kota Makassar yang mampu menarik minat masyarakat luas.
“Saya dikasih pilihan judul yang agak sulit bikin konsentrasi karena bicara tentang Ibu. Pilihan kedua soal benci di antara orang-orang bahagia, juga tidak mudah. Tapi saya pilih ‘Pulang ke Dapur Ibu’,” ungkapnya.
Usai tampil memukai di panggung, saat ditemui. Munafri menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap perkembangan dunia seni dan sastra. Ia menyebut bahwa MIWF bukan hanya tentang penulis, tapi juga melibatkan berbagai seniman dan pelaku seni lintas bidang.
“Acara ini bisa dihadiri 15 sampai 20 ribu orang selama proses pelaksanaannya. Kami terus memberikan support. Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak mendukung event sebesar ini,” ujar Munafri.
Festival yang telah menjadi icon literasi dan seni di Indonesia Timur ini kembali menghadirkan ratusan penulis, seniman, dan penikmat sastra dari berbagai daerah dan negara.
Tahun ini terasa istimewa dengan kehadiran Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang tak hanya datang sebagai tamu, tetapi juga turut larut dalam atmosfer sastra dengan membacakan salah satu puisi karya M. Aan Mansyur.
Ia pun berkomitmen bahwa Pemkot Makassar akan memberikan dukungan yang lebih besar di tahun mendatang.
“Insya Allah tahun depan, pemerintah akan ikut bersama-sama membesarkan event ini agar bisa memberikan manfaat lebih besar bagi warga Kota Makassar dan membuka ruang lebih luas bagi pelaku seni di dunia,” tambahnya.
Makassar, riuhmedia.com – Pelantikan pengurus Karang Taruna Kampus (KTK) Provinsi Sulawesi Selatan berlangsung meriah di Ruang Pola Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (31/5/25).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai macam elemen, mulai dari tataran pemerintahan, pimpinan kampus, dan lembaga kemahasiswaan atau kepemudaan yang tersebar di seluruh provinsi sulawesi selatan.
Ketua Panitia Pelantikan Sekaligus Ketua Bidang 1 (organisasi, kaderisasi, keanggotaan) Karang Taruna Kampus Sulsel, Taj Faiz, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme dan support partisipan yang hadir mulai dari jajaran pemerintahan, pimpinan kampus, dan lembaga organisasi mahasiswa dan pemuda lainnya.
Menurutnya, antusiasme ini merupakan tanggung jawab yang sangat besar bagi pengurus melihat betapa besar harapan yang dititipkan pada pengurus.
“Ini tentunya menjadi tantangan yang luar biasa untuk pengurus. Selain karena sejarah baru adanya Unit Kerja Karang Taruna di lingkup kampus, juga bagaimana Karang Taruna Kampus ini dapat bersinergi dengan seluruh elemen terkait di daerah” tuturnya.
Disisi lain beliau menuturkan bahwa Karang Taruna Kampus merupakan gagasan murni dari Timur Indonesia yang insya allah harapannya dapat tersebar di seluruh pelosok negeri.
“Ide ini digagas oleh Ketua Harmansyah selaku Ketua KT Sulsel yang dalam pembentukan nya melibatkan mahasiswa/i dari berbagai macam kampus di seluruh sulawesi selatan, dan ide ini lah yang akan kami gaungkan ke seluruh pelosok negeri demi mengakselerasikan tatanan sosial yang lebih sejahtera” tutur nya
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kampus Sulsel, Andi Raja Gau menuturkan akan ada 2 poin yang menjadi prioritas selama ia memimpin.
“Kita fokus dengan internalisasi Karang Taruna Kampus dulu, kita bentuk karang taruna di tiap kampus se sulsel dan tentunya menjalin kolaborasi dengan pemerintahan setempat agar dalam pelaksanaan program organisasi dapat berjalan dengan tepat sasaran, efektif dan efisien”tuturnya.
Sementara itu, Ketua pengurus Karang Taruna Provinsi Sulawesi Selatan, Harmansyah, berharap KTK dapat menjadi motor penggerak kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan di kampus-kampus.
Luwu, 26 Mei 2025, riuhmedia.com— PT Masmindo Dwi Area (MDA) menerima kunjungan kehormatan dari Komandan Korem 141/Toddopuli, Brigadir Jenderal TNI Andre Clift Rumbayan, ke area Proyek Awak Mas yang terletak di Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung perkembangan proyek sekaligus memperkuat komunikasi dan sinergi antara TNI Angkatan Darat (AD) dan MDA dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya di wilayah Kontrak Karya MDA yang memiliki tantangan geografis dan aksesibilitas yang tinggi.
Dalam sambutannya, Brigjen TNI Andre Clift Rumbayan menekankan pentingnya menjaga kesinambungan kolaborasi lintas sektor dalam rangka memperkuat ketahanan wilayah dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
“Kami melihat bahwa sinergi antara TNI dan pelaku pembangunan seperti MDA memiliki peran penting dalam memperkuat ketahanan wilayah, khususnya di daerah terpencil dan strategis. Kolaborasi ini bukan hanya menyangkut aspek keamanan, tetapi juga mencakup keberlanjutan, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat,” ungkapnya.
Salah satu wujud nyata kolaborasi tersebut adalah rencana pelaksanaan program “TNI AD Manunggal Air” di Desa Rante Balla dalam waktu dekat. Program ini diharapkan tidak hanya menjawab kebutuhan dasar masyarakat akan akses air bersih, tetapi juga menjadi bagian dari pendekatan pembangunan terpadu yang mengedepankan kolaborasi, efisiensi, dan keberlanjutan.
Meskipun saat ini belum memasuki fase produksi tambang, MDA telah menunjukkan komitmen kuat tidak hanya dalam aspek operasional, tetapi juga dalam kontribusi sosial dan lingkungan di wilayah sekitarnya. Kehadiran TNI AD melalui Korem 141/TP diharapkan dapat menjadi mitra strategis dalam menjaga stabilitas, mendukung pengembangan infrastruktur dasar, serta membuka ruang kerja sama di bidang sosial dan konservasi.
“Kami percaya bahwa keberhasilan proyek ini sangat ditentukan oleh sinergi dengan seluruh elemen bangsa, termasuk TNI. Kami siap bekerja sama dalam kerangka yang lebih luas—menjaga lingkungan, memperkuat kondisi sosial masyarakat, dan memastikan pembangunan yang inklusif,” ujar Mustafa Ibrahim, Kepala Teknik Tambang MDA.
Konawe, riuhmedia.com — Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional, Ruang Buka Konawe mengadakan kegiatan LiteraTalk, sebuah ruang refleksi dan dialog tentang peran komunitas literasi di tengah derasnya arus informasi digital.
Kegiatan ini berlangsung pada 20 Mei 2025, bertempat di Rans Café, Unaaha, dan diikuti oleh sekitar 50 peserta dari berbagai komunitas literasi aktif di Sulawesi Tenggara.
Komunitas-komunitas yang hadir mencakup Jejak Konawe, Author Sultra, Reading Fellash, Kawan Inspirasi Kendari, Ruang Seni Konawe, Konawe English Course, serta para Guru Penggerak yang turut menyumbangkan perspektif mereka dalam diskusi.
Pertemuan ini menjadi ruang yang inklusif dan penuh energi, tempat di mana para penggerak literasi dapat berbagi cerita, pengalaman, serta tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga semangat membaca dan menulis di tengah perubahan zaman.
Dengan mengusung tema:
“Komunitas Literasi — Masih Relevan atau Tinggal Kenangan?”,
LiteraTalk mengajak para peserta merenungkan ulang posisi dan peran komunitas literasi di era digital. Pertanyaan-pertanyaan penting pun diangkat, seperti:
Untuk memperdalam diskusi, LiteraTalk menghadirkan dua narasumber utama:
Keduanya memberikan pandangan kritis sekaligus inspiratif tentang pentingnya literasi dalam membentuk masyarakat yang berpikir kritis, berdaya, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Melalui LiteraTalk, Ruang Buka Konawe berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga menjadi titik awal dari inisiatif-inisiatif kolaboratif yang mampu menjaga nyala literasi.
Bukan sekadar mengenang kejayaan masa lalu, tetapi menghidupkannya kembali sebagai gerakan yang kontekstual, relevan, dan tumbuh bersama masyarakat.
Makassar, riuhmedia.com, 20 Mei 2025 — Indonesia kembali kehilangan salah satu figur penting dalam sejarah kepolisian nasional. Komjen Pol (Purn) Jusuf Manggabarani, mantan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), tutup usia di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, pada Selasa siang. Kepergian beliau membawa duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga besar Polri, tetapi juga bagi masyarakat luas yang mengenal dan menghormati jasa-jasanya.
Jusuf Manggabarani menjabat sebagai Wakapolri pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi, disiplin, dan memiliki komitmen kuat dalam menegakkan hukum dan menjaga keamanan nasional. Selama menjabat, ia kerap mengambil peran penting dalam berbagai operasi strategis kepolisian serta dikenal mampu membangun jembatan komunikasi yang baik antara institusi Polri dan masyarakat.
Selain ketegasan dalam kepemimpinan, almarhum juga dikenang sebagai pribadi yang rendah hati, bijak, dan senantiasa mengutamakan kepentingan rakyat dalam setiap kebijakan yang diambil. Karier panjangnya di dunia kepolisian menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda dan anggota Polri untuk terus meneladani nilai-nilai integritas dan profesionalisme.
Kabar duka ini cepat menyebar dan menuai ungkapan belasungkawa dari berbagai kalangan, baik dari sesama purnawirawan Polri, pejabat negara, tokoh masyarakat, hingga masyarakat sipil. Banyak yang mengenang beliau sebagai “Bhayangkara sejati” yang selama hidupnya mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk bangsa dan negara.
Rencananya, prosesi pemakaman akan dilaksanakan dengan penghormatan militer, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengabdian beliau selama bertugas. Pihak keluarga juga menyampaikan terima kasih atas segala dukungan, doa, dan simpati yang diberikan oleh berbagai pihak.
Kepergian Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani merupakan kehilangan besar bagi bangsa ini. Namun, nilai-nilai luhur yang beliau wariskan akan terus hidup dalam semangat dan kerja nyata generasi penerus.
Belopa, riuhmedia.com, 20 Mei 2025 — PT Masmindo Dwi Area (MDA) bersama Kodim 1403/Palopo dan masyarakat Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, menjalin kolaborasi dalam program revitalisasi sarana air bersih. Program ini merupakan bagian dari inisiatif unggulan TNI AD yang dikenal dengan “TNI AD Manunggal Air”, sebagai implementasi perintah Panglima TNI dalam mendukung pemerintah menurunkan angka stunting melalui penyediaan akses air bersih di wilayah pedesaan.
Program revitalisasi ini dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 100 kepala keluarga di Desa Rante Balla. Melalui pembangunan sistem pipanisasi, diharapkan distribusi air bersih dapat menjangkau seluruh rumah tangga secara merata dan berkelanjutan.
Sebagai langkah awal, Kodim 1403/Palopo menggelar kegiatan sosialisasi yang bertempat di Kantor Koramil Bastem, Desa Rante Balla. Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan rencana kerja program revitalisasi sekaligus menjaring aspirasi masyarakat guna mendukung kelancaran pelaksanaan di lapangan.
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Plh. Danramil Bastem, perangkat desa, tokoh masyarakat, warga Desa Rante Balla, serta perwakilan dari MDA. Dalam sambutannya, Plh. Danramil Bastem, Peltu Amaludin, menyampaikan,
“Program Manunggal Air ini merupakan bagian dari upaya kami untuk membantu rakyat. Kami berharap, dengan sinergi bersama MDA dan masyarakat, pelaksanaan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak nyata terhadap kesehatan dan kehidupan warga.”
Masyarakat menyambut positif kolaborasi ini. Panggola, salah satu warga, menyampaikan, “Kami warga Rante Balla mengucapkan terima kasih kepada Kodim 1403/Palopo dan MDA atas kerja sama ini.” Ia juga menegaskan kesiapan masyarakat untuk turut mengawal dan mendukung suksesnya program tersebut. Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menyatakan komitmennya dalam mendukung program ini.
“Akses terhadap air bersih adalah kebutuhan dasar. Kami bangga dapat terlibat aktif bersama TNI AD dalam mewujudkannya. Kami percaya, program ini akan memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi kehidupan warga,” ujar Mustafa.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan terjalin sinergi yang kuat antara masyarakat, TNI AD, dan perusahaan dalam mewujudkan akses air bersih yang layak dan berkelanjutan di Desa Rante Balla
Jakarta, riuhmedia.com – Belakangan ini, publik dikejutkan oleh temuan grup Facebook fantasi sedarah yang isinya sungguh menjijikkan. Grup ini terang-terangan menjadi tempat bagi para penyimpang seksual untuk berbagi cerita, fantasi, bahkan foto yang melibatkan keluarga kandung sendiri dalam konteks seksual. Fantasi inses yang selama ini dianggap tabu, justru tumbuh dan tersebar di ruang publik digital.
Lebih mengerikan lagi, ada seorang ayah yang membagikan foto anak balitanya sendiri. Ini bukan hanya penyimpangan moral, tetapi juga bentuk nyata dari kekerasan seksual terhadap anak. Banyak warganet bereaksi keras, menyebut grup ini sebagai “najis digital”, bahkan meminta aparat segera turun tangan.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, langsung bersuara, “Saya minta Bareskrim Polri bertindak. Ini tidak bisa dibiarkan, karena sangat meresahkan dan menyimpang.”
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menegaskan bahwa pihaknya akan memproses jika ada pelanggaran hukum yang terjadi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun turut bergerak. Mereka menghubungi pihak Facebook dan memproses laporan masyarakat. Seperti yang ditegaskan oleh Menteri Kominfo
, “Ini bukan soal kebebasan berekspresi, ini tindakan kriminal.”
Namun persoalannya tidak berhenti di situ. Fakta bahwa grup semacam ini bisa eksis lama dan memiliki ribuan anggota menunjukkan bahwa algoritma media sosial masih memberikan ruang untuk konten menyimpang. Ini adalah alarm keras bahwa ruang digital kita belum aman, terutama bagi anak-anak.
Ke mana negara selama ini? Mengapa baru bertindak setelah publik gaduh?
Ini bukan sekadar soal hukum, tapi soal nilai. Kita bicara soal anak-anak, tentang bagaimana dunia digital bisa menjadi ruang kejahatan jika tak diawasi. Negara harus hadir bukan hanya setelah viral, tetapi sejak konten menyimpang mulai tumbuh.
Sistem pengawasan yang selama ini dijalankan seolah belum mampu mengantisipasi perkembangan cepat di dunia maya. Bahkan, fenomena ini mengingatkan kita bahwa kejahatan seksual tidak hanya terjadi di dunia nyata, tetapi sudah merambah ke ranah virtual yang tanpa batas. Hal ini jelas menjadi tantangan bagi aparat penegak hukum dan regulator digital untuk berinovasi dalam cara pengawasan dan penindakan.
Menunggu kasus ini padam tanpa perbaikan sistem hanya akan menunda lahirnya “grup-grup sesat” berikutnya. Jika negara abai, maka publik akan percaya bahwa ruang digital adalah hutan tanpa hukum.
Sudah saatnya ada regulasi lebih tegas dan kolaborasi aktif antara pemerintah, platform digital, dan masyarakat agar ruang digital menjadi tempat yang aman bagi semua, terutama anak-anak yang rentan menjadi korban. Jangan sampai ruang maya menjadi sarang fantasi mengerikan yang mengancam masa depan generasi kita.
Luwu, riuhmedia.com, 10 Mei 2025 – PT Masmindo Dwi Area (MDA) melakukan audiensi resmi perdana dengan Bupati dan Wakil Bupati Luwu periode 2024–2029, H. Patahudding dan Muh. Dhevy Bijak Pawindu, sejak mereka dilantik pada Februari lalu. Pertemuan ini menjadi langkah awal untuk mempererat silaturahmi sekaligus membangun sinergi antara MDA dan Pemerintah Kabupaten Luwu dalam mendukung komunikasi terbuka dan koordinasi intensif antara perusahaan dan pemerintah daerah.
Audiensi ini menjadi tonggak strategis untuk menyatukan visi antara pemerintah daerah dan MDA dalam mendorong percepatan realisasi Awak Mas Project (AMP). AMP merupakan proyek tambang emas yang dimiliki dan dijalankan oleh MDA bersama dua mitra utamanya, yakni PT Petrosea Tbk dan PT Macmahon Indonesia, serta didukung oleh mitra-mitra lokal.
Proyek ini ditargetkan memulai produksi perdana (First Gold) pada Agustus 2026 dan diharapkan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi baru di Kabupaten Luwu dan Provinsi Sulawesi Selatan melalui percepatan operasional Proyek Awak Mas.
Audiensi yang berlangsung di Kantor Bupati Luwu ini dihadiri oleh jajaran pimpinan MDA, antara lain Direktur Legal & Corporate Services Erlangga Gaffar, Direktur Finance Tammam Jannata, serta jajaran perwakilan manajemen perusahaan. Dari unsur pemerintah daerah, hadir Bupati dan Wakil Bupati Luwu, Kepala Kejaksaan Negeri Luwu, Kapolres Luwu, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Luwu, serta perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dalam pertemuan tersebut, MDA memaparkan perkembangan terbaru Proyek Awak Mas, termasuk capaian dalam penyelesaian perizinan utama, program-program pemberdayaan masyarakat, pengamanan lahan, serta rencana pembangunan infrastruktur tambang yang akan segera dimulai.
Selain menyampaikan progres, MDA juga menjelaskan sejumlah tantangan yang dihadapi di lapangan, antara lain terkait klaim kepemilikan lahan dan keberadaan makam di dalam area konsesi tambang.
Erlangga Gaffar menyampaikan apresiasi atas sambutan dan dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu. “Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mempererat komunikasi dan membangun kolaborasi yang solid. Kami percaya bahwa melalui keterbukaan, koordinasi yang erat, serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, Proyek Awak Mas dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Luwu,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Luwu H. Patahudding menekankan pentingnya kontribusi konkret dari MDA terhadap pembangunan daerah. Ia menyatakan dukungan penuh kepada perusahaan untuk segera memulai tahap operasional, dengan harapan keberadaan Proyek Awak Mas mampu memberikan dampak positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Bupati juga menegaskan pentingnya komunikasi terbuka dan koordinasi intensif antara perusahaan dan pemerintah daerah sebagai fondasi utama dalam menjamin kelancaran proyek strategis ini.
Audiensi ini menjadi tonggak strategis dalam menyatukan visi antara Pemerintah Kabupaten Luwu dan MDA guna mendorong percepatan realisasi Proyek Awak Mas (Awak Mas Project/AMP). AMP merupakan proyek tambang emas yang dimiliki dan dijalankan oleh MDA bersama dua mitra utamanya, yaitu PT Petrosea Tbk dan PT Macmahon Indonesia, serta didukung oleh mitra-mitra lokal.
Proyek ini ditargetkan untuk memulai produksi perdana (First Gold) pada Agustus 2026 dan diproyeksikan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi baru, tidak hanya bagi Kabupaten Luwu, tetapi juga bagi Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan.
Makassar, riuhmedia.com, 8 Mei 2025 – Dalam upaya memperkuat aspek legal dan administrasi pertanahan, PT Masmindo Dwi Area (MDA) menggelar audiensi strategis dengan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sulawesi Selatan. Audiensi ini dipimpin langsung oleh Kepala Kanwil BPN Sulsel, R. Agus Marhendra, yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Satuan Tugas Percepatan Investasi Provinsi Sulawesi Selatan.
Pertemuan ini menjadi forum penting bagi MDA dalam memaparkan progres dan hambatan yang dihadapi di lapangan, terutama menyangkut dinamika kepemilikan lahan di wilayah operasional mereka. Sejumlah klaim dari pihak eksternal atas lahan yang termasuk dalam wilayah Kontrak Karya (KK) MDA menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, MDA berharap adanya dukungan penuh dari BPN dalam mempercepat proses legalisasi dan penyelesaian administrasi pertanahan sebagai bagian dari langkah strategis menuju fase konstruksi.
R. Agus Marhendra menyatakan komitmen kuat BPN Sulsel untuk mendukung investasi strategis yang berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Ia menegaskan bahwa sinergi lintas sektor mutlak diperlukan untuk menjaga kepastian hukum, menjamin pengamanan aset, serta memberikan perlindungan hukum atas wilayah operasional perusahaan tambang nasional seperti MDA. Proyek tambang emas Awak Mas disebutnya sebagai salah satu proyek prioritas yang diyakini mampu menjadi motor penggerak perekonomian di Kabupaten Luwu dan Sulawesi Selatan secara umum.
Direktur Legal & Corporate Services MDA, Erlangga Gaffar, menyambut baik arahan dan dukungan tersebut. Ia menegaskan bahwa kepatuhan terhadap regulasi, transparansi dalam pengelolaan, serta kolaborasi erat dengan pemerintah pusat dan daerah menjadi pilar utama dalam seluruh proses operasional MDA. Pihaknya juga menekankan bahwa aspek keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal tetap menjadi prioritas dalam agenda pengembangan tambang.
Dengan adanya dukungan dari Kanwil BPN Sulsel dan Satuan Tugas Percepatan Investasi, MDA optimistis dapat merealisasikan target produksi perdana emas (First Gold) pada Agustus 2026. Selain mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, proyek ini juga diharapkan mampu menciptakan efek berganda berupa lapangan kerja, peningkatan kapasitas SDM lokal, serta pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor pendukung lainnya di Kabupaten Luwu dan sekitarnya.