Luwu, riuhmedia.com – Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi, memberikan apresiasi terhadap inisiatif PT Masmindo Dwi Area (MDA) yang turut serta dalam mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung oleh Presiden Prabowo. Apresiasi ini disampaikan setelah ia meninjau langsung pelaksanaan program tersebut di SD 43 Ranteballa pada Selasa, 25 Februari 2025.
Menurutnya, meskipun program ini baru diterapkan di dua sekolah, kehadirannya telah memberikan manfaat besar bagi para siswa, terutama di wilayah terpencil. “Kita patut bersyukur atas kontribusi PT MDA. Program ini memungkinkan siswa menikmati makanan bergizi, yang sangat dibutuhkan di sekolah-sekolah terpencil,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kelengkapan menu yang disajikan dalam program MBG ini, mulai dari semir daging, nasi, sayur, buah melon, hingga puding labu. Menariknya, seluruh bahan pangan dalam program ini diperoleh dari petani lokal di Latimojong, sehingga turut memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.
Lebih lanjut, Andi Palanggi berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan swasta lain di Luwu untuk ikut berkontribusi dalam bidang pendidikan. “MBG bukan sekadar program pemenuhan gizi, tetapi juga sarana menanamkan nilai-nilai positif seperti kepemimpinan, kebersihan, kedisiplinan, dan aspek keagamaan kepada siswa,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menegaskan bahwa program MBG merupakan wujud komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Latimojong. “Kami percaya bahwa anak-anak yang sehat dan bergizi akan tumbuh menjadi generasi penerus yang cerdas dan berdaya saing,” katanya.
Saat ini, program MBG telah berjalan di dua sekolah dasar, yakni SD 662 Salubulo dan SD 43 Ranteballa. Program ini telah dimulai sejak awal Februari dan dijadwalkan berlangsung secara rutin dua kali dalam seminggu. Mustafa menambahkan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Jakarta, riuhmedia.com – istana Kepresidenan menanggapi aksi demonstrasi pelajar di Jayawijaya dan Nabire, Papua, yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa masyarakat berhak menyampaikan aspirasi asalkan tetap damai.
“Kalau masyarakat mau berunjuk rasa dan menyampaikan pendapat, silakan. Tapi jangan sampai melakukan kekerasan,” ujar Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (17/2/2025).
Hasan menambahkan bahwa menolak MBG adalah hak warga, namun aksi tersebut tidak boleh menghalangi siswa lain yang membutuhkan bantuan tersebut.
“Kalau ada yang nolak MBG, boleh saja. Tapi jangan sampai menghalangi hak teman-teman mereka mendapatkan makan bergizi gratis,” tegasnya.
Latar Belakang Demo di Nabire
Di Nabire, pelajar SMP dan SMA turun ke jalan memprotes program MBG. Menurut Kapolres Nabire, AKBP Samuel Dominggus Tatiratu, aksi ini dipicu kabar adanya kasus keracunan pelajar di Pulau Jawa akibat program MBG. Namun, ia menegaskan isu tersebut belum terbukti kebenarannya.
“Demo ini terjadi karena isu keracunan pelajar di Pulau Jawa, namun kebenarannya belum dapat dipastikan,” kata Samuel.
Ia menambahkan, para pelajar menyampaikan bahwa mereka lebih menginginkan pendidikan gratis daripada makan gratis, karena orang tua mereka mampu menyediakan makanan sendiri.
Demo di Jayawijaya Berujung Ricuh
Sementara di Jayawijaya, sekitar 2.500 hingga 3.000 pelajar SMA berdemonstrasi di Jalan Hom-Hom pada Senin (17/2) pukul 09.00 WIT. Aksi yang semula berlangsung damai memanas hingga aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Sikap Istana dan Harapan Pemerintah
Hasan Nasbi menegaskan bahwa pemerintah membuka ruang dialog dan akan terus menjalankan program MBG, yang bertujuan menekan angka malnutrisi dan stunting. Namun, ia meminta aspirasi disampaikan secara damai.
“Program ini untuk membantu mereka yang membutuhkan. Jadi, sampaikan aspirasi dengan damai,”pungkas Hasan.