Riuhmedia.com | Latimojong, 31 Juli 2025 – PT Masmindo Dwi Area (MDA) bersama Pemerintah Kabupaten Luwu menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) strategis yang berfokus pada bidang ketenagakerjaan dan pelestarian lingkungan di wilayah operasional Proyek Awak Mas, Kecamatan Latimojong.
Dalam MoU bidang lingkungan, kedua pihak bersepakat untuk menjaga dan merevitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Suso serta kawasan sepanjang jalur logistik tambang. Program ini meliputi pemeliharaan infrastruktur lingkungan secara berkala, dengan pembagian tanggung jawab antara pemerintah daerah dan perusahaan.
Sementara itu, MoU ketenagakerjaan menitikberatkan pada penyediaan sistem informasi dan penerimaan tenaga kerja lokal. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan proses rekrutmen berjalan secara terstruktur dan transparan, sekaligus memberikan peluang kerja lebih besar bagi masyarakat sekitar proyek tambang.
Bupati Luwu, H. Patahudding, S.Ag., menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk kepercayaan dan langkah positif untuk pembangunan berkelanjutan. “Kesepakatan ini menjadi ruang partisipasi masyarakat dan menunjukkan keselarasan dengan nilai-nilai lokal,” katanya.
Direktur Utama MDA, Trisakti Simorangkir, menegaskan bahwa keberhasilan proyek pertambangan tak lepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah daerah. “MoU ini kami harapkan dapat memberikan manfaat seimbang antara kegiatan operasional dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Langkah ini menjadi komitmen bersama dalam menciptakan praktik pertambangan yang berkelanjutan dan inklusif. Sinergi antara industri dan pemerintah daerah juga diharapkan menjadi contoh hubungan kelembagaan yang mengedepankan kepatuhan, transparansi, dan kontribusi nyata bagi daerah.
Riuhmedia.com | Latimojong, 29 Juli 2025 – PT Masmindo Dwi Area (MDA) resmi menyerahkan dua jembatan permanen yang terletak di Desa Kadundung dan Desa To’Baru, Kecamatan Latimojong, kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu. Penyerahan ini menandai alih fungsi jembatan dari aset operasional proyek menjadi fasilitas publik untuk masyarakat.
Seremoni serah terima dilakukan oleh Direktur Utama MDA, Trisakti Simorangkir, dan Bupati Luwu, H. Patahudding, S.Ag., disaksikan oleh tokoh adat, perwakilan OPD, serta warga setempat.
“Ini bukan sekadar peresmian, tapi momentum penting bagi masyarakat Luwu. Kami menerima aset bermanfaat ini dengan penuh rasa syukur. MDA telah menunjukkan bahwa dunia usaha bisa menjadi mitra aktif dalam pembangunan daerah,” ujar Bupati Patahudding dalam sambutannya.
Kedua jembatan tersebut dibangun ulang oleh MDA setelah bencana banjir dan longsor pada 2024 menyebabkan jembatan di Kadundung hanyut. Dibangun lebih kokoh dan fungsional, jembatan ini sebelumnya mendukung logistik Proyek Awak Mas, namun kini beralih menjadi fasilitas umum yang krusial bagi warga.
Direktur Utama MDA, Trisakti Simorangkir, menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen keberlanjutan perusahaan.
“Sejak awal, kami menyadari infrastruktur ini tak hanya untuk operasional, tapi juga harus memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Kini, jembatan ini resmi menjadi milik masyarakat Luwu,” katanya.
Jembatan Kadundung dan To’Baru kini menjadi jalur penghubung vital antar desa dan kecamatan. Keberadaan infrastruktur ini mempermudah distribusi hasil pertanian, akses pendidikan, layanan kesehatan, serta menggerakkan roda perekonomian lokal.
MDA menegaskan komitmennya sebagai pelaku industri tambang yang menjunjung tinggi prinsip good mining practices, serta berperan dalam pembangunan sosial yang inklusif dan berkelanjutan
Riuhmedia.com | Luwu, 28 Juni 2025 — PT Masmindo Dwi Area (MDA) akhirnya angkat bicara terkait aksi pemblokiran jalan dan pemaksaan masuk ke area tambang yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan keluarga Bustam Titing. Aksi yang telah berlangsung selama enam hari di wilayah Latimojong, Kabupaten Luwu ini dinilai telah mengganggu distribusi logistik dan operasional tambang yang sah.
Dalam keterangan resminya, MDA menegaskan bahwa lahan yang diklaim oleh kelompok tersebut telah melalui proses pembebasan yang sesuai dengan ketentuan hukum. Proses verifikasi dilakukan melibatkan pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta unsur pemerintah kabupaten, bahkan dilaporkan secara resmi ke Satuan Tugas Percepatan Investasi Kabupaten Luwu sebagai bentuk transparansi.
“Kami menegaskan bahwa area tambang bukan zona publik bebas akses. Tindakan masuk secara paksa dan memblokir jalur logistik jelas bertentangan dengan hukum serta mengganggu kegiatan operasional yang telah sah. Kami tetap mengedepankan dialog, namun tidak dapat mentolerir pelanggaran hukum,” tegas Mustafa Ibrahim, Kepala Teknik Tambang MDA.
Isu ini mencuat setelah pihak yang mengatasnamakan keluarga Bustam Titing mengklaim adanya situs makam di area tambang. Menanggapi hal tersebut, MDA mengaku sudah menawarkan solusi bermartabat, yakni relokasi makam ke lokasi yang lebih aman dan layak, dengan seluruh biaya ditanggung oleh perusahaan.
Namun, jika masih terdapat klaim tambahan di luar dokumen resmi, MDA menyatakan penyelesaiannya harus melalui jalur hukum. Pengakuan sepihak tanpa dasar administrasi yang sah dinilai berpotensi merusak iklim investasi dan menciptakan preseden buruk bagi ketertiban hukum di wilayah tersebut.
Perlu diketahui, area tambang MDA termasuk dalam kategori Objek Vital Tertentu (OVT) yang diatur ketat oleh ketentuan keselamatan dan perizinan. Sesuai Pasal 162 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, setiap tindakan yang menghalangi kegiatan pertambangan yang sah merupakan pelanggaran hukum.
MDA juga menyampaikan bahwa saat ini mereka terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian, pemerintah daerah, dan unsur pengamanan demi menjaga situasi tetap kondusif. Perusahaan berkomitmen untuk memastikan kelangsungan operasi tambang, serta memberikan perlindungan kepada karyawan, masyarakat lokal, dan mitra kerja yang terdampak.
Tentang MDA
PT Masmindo Dwi Area adalah perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Rante Balla, Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dengan izin resmi sesuai ketentuan pemerintah.
Riuhmedia.com | Makassar, 25 Juni 2025 — PT Masmindo Dwi Area (MDA) resmi menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda Sulsel) dalam sebuah langkah strategis untuk memperkuat kemitraan kelembagaan di Sulawesi Selatan. Kolaborasi ini ditujukan untuk mendorong keterlibatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam rantai pasok industri pertambangan, sekaligus memperkuat ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Direktur Utama MDA, Trisakti Simorangkir, menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik kerjasama ini. Ia menegaskan, sejak awal MDA berkomitmen membangun sinergi bersama dengan Perseroda Kabupaten Luwu, yang saat ini masih dalam proses pendirian. “Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada penguatan sektor industri, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di sekitar area tambang,” ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Utama Perseroda Sulsel, Asradi, S.E., M.H., menekankan pentingnya pengelolaan kerjasama yang profesional dan transparan. “Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk membangun kolaborasi yang saling menguntungkan, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah,” ungkap Asradi.
Selain menggandeng Perseroda Sulsel, MDA juga sebelumnya telah menjalin kemitraan dengan koperasi-koperasi yang beranggotakan masyarakat lingkar tambang. Langkah ini menjadi bagian dari roadmap perusahaan untuk memperluas keterlibatan berbagai pemangku kepentingan lokal. Tujuannya jelas: memastikan bahwa manfaat dari investasi pertambangan bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat setempat.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan ekonomi daerah, khususnya di Kabupaten Luwu dan Sulawesi Selatan pada umumnya, dapat tumbuh lebih inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan prinsip-prinsip pemberdayaan lokal dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Riuhmedia.com, Luwu, 19 Juni 2025 – Tonggak penting dalam sejarah tambang Awak Mas akhirnya tercapai. PT Masmindo Dwi Area (MDA) sukses melaksanakan peledakan pertama atau first blasting pada Senin, 16 Juni 2025, di area kerja Proyek Awak Mas, Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Ini bukan sekadar ledakan batuan—ini adalah simbol awal kemajuan besar menuju fase produksi tambang emas strategis di Sulawesi Selatan.
Peledakan ini menjadi bagian dari proses awal pembentukan lahan untuk pembangunan fasilitas pabrik pengolahan. Karakteristik batuan yang keras di lokasi tersebut menuntut proses peledakan untuk mempermudah aktivitas penggalian berikutnya.
“Ini bukan semata soal teknis,” tegas Mustafa Ibrahim, Kepala Teknik Tambang MDA. “Ini adalah soal membangun kepercayaan, komunikasi dengan masyarakat, serta memastikan bahwa setiap langkah kami selaras dengan nilai kearifan lokal. Peledakan ini menandai bahwa kita semakin dekat dengan target operasi produksi.”
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan pendekatan teknis yang memenuhi standar keselamatan dan regulasi yang berlaku. Tidak hanya aspek teknis yang diperhatikan, MDA juga mengedepankan pendekatan sosial dan budaya.
Sebelum peledakan, MDA menggelar sosialisasi kepada pemerintah daerah, Forkopimda, masyarakat lingkar tambang, hingga Kedatuan Luwu sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai lokal. Bahkan, prosesi adat Mangngolo Ri Arajang turut dilaksanakan di Kedatuan Luwu pada Minggu, 15 Juni, mempertegas komitmen MDA terhadap pelestarian budaya setempat.
Ke depan, MDA menegaskan komitmennya untuk terus mengedepankan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, menjaga keselamatan kerja, dan menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat Luwu dan sekitarnya.
Riuhmedia.com, Luwu, 16 Juni 2025 — Sebagai wujud penghormatan terhadap kearifan lokal dan budaya masyarakat Luwu, PT Masmindo Dwi Area (MDA) melaksanakan prosesi adat Mangngolo Ri Arajang di Salassae Kedatuan Luwu, Minggu (15/6). Kegiatan ini menjadi bagian dari sosialisasi menyeluruh menjelang dimulainya tahapan penting operasional tambang berupa peledakan (blasting) yang dilakukan secara terukur dan terkendali.
Prosesi sakral ini dipimpin langsung oleh YM Cenning Luwu Hj Andi ST Husaima, Opu Daeng Ripajung, serta perwakilan dari Kedatuan Luwu. Hadir pula dalam kegiatan tersebut para pemangku adat dari berbagai wilayah, seperti Anak Tellue, Maddika Bua, Maddika Ponrang, Makole Baebunta, dan Maddika Ulusalu, serta perwakilan manajemen MDA yang dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang.
Mangngolo Ri Arajang merupakan ritual adat yang mengandung makna permohonan restu dari leluhur dan seluruh unsur kehidupan, baik yang kasat mata maupun tidak, demi kelancaran sebuah hajat besar seperti kegiatan pertambangan. Ini mencerminkan keselarasan antara pembangunan industri dan nilai-nilai budaya.
Dalam sambutannya, YM Maddika Bua, mewakili YM Opu Cenning, menegaskan pentingnya memulai setiap langkah besar dengan penghormatan terhadap adat.
“Kami mengapresiasi langkah MDA yang tidak hanya menjalankan kewajiban teknis, tapi juga mengedepankan keselarasan dengan nilai budaya dan spiritual masyarakat Luwu,” ujarnya.
Sebelumnya, MDA telah melakukan sosialisasi teknis secara intensif kepada masyarakat sekitar tambang, termasuk penjelasan soal radius aman, prosedur keselamatan, hingga mitigasi dampak kegiatan blasting. Perusahaan juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Forkopimda, serta perangkat desa.
Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menyampaikan bahwa kegiatan blasting telah dirancang dengan standar keselamatan tinggi dan memenuhi semua ketentuan perizinan dari pihak Kepolisian dan Kementerian ESDM.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, PT Masmindo Dwi Area menunjukkan bahwa aktivitas pertambangan modern tetap bisa berjalan selaras dengan budaya lokal, dengan menghormati nilai spiritual yang hidup dalam masyarakat.
Luwu, 28 Mei 2025 — Komandan Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Heru Novrianto, melakukan kunjungan kehormatan ke kantor PT Masmindo Dwi Area (MDA) di Belopa, Kabupaten Luwu. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi antara institusi keamanan dan sektor investasi strategis di Sulawesi Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, Kombes Pol Heru Novrianto menegaskan kesiapan penuh jajarannya dalam mendukung pengamanan proyek-proyek strategis nasional, termasuk proyek pertambangan emas Awak Mas yang dikelola MDA. Ia menyebut pengamanan objek vital sebagai salah satu mandat utama Polri guna menjaga stabilitas dan iklim investasi di daerah.
“Pengamanan terhadap objek vital merupakan bagian dari komitmen Polri dalam menciptakan stabilitas yang dibutuhkan bagi investasi jangka panjang. Kami siap mendukung dan berkolaborasi agar operasional MDA dapat berjalan lancar dan aman,” ujar Kombes Pol Heru.
Kunjungan ini juga menjadi momen strategis untuk melakukan evaluasi dan koordinasi pengamanan berbasis status Objek Vital Nasional (Obvitnas), sekaligus merespons dinamika pembangunan wilayah Luwu yang terus berkembang. Diskusi antara pihak Brimob dan MDA membahas langkah-langkah preventif, peningkatan koordinasi, hingga implementasi standar keamanan yang profesional.
Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menyampaikan apresiasi atas komitmen dan perhatian Brimob Polda Sulsel terhadap keamanan proyek Awak Mas. Ia menegaskan bahwa rasa aman merupakan bagian integral dari proses pembangunan dan operasional perusahaan.
“Stabilitas dan keamanan bukan hanya syarat operasional, tetapi bagian dari ekosistem pembangunan. Kami sangat menghargai peran aktif Brimob sebagai mitra strategis dalam memastikan proyek ini berjalan lancar dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Proyek Awak Mas sendiri saat ini berada dalam tahap pembangunan menuju operasi produksi. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, MDA menargetkan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Luwu dan sekitarnya.
Riuhmedia.com, Luwu, 6 Mei 2025 — PT Masmindo Dwi Area (MDA) menerima penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Luwu atas kepatuhan dalam pembayaran pajak selama tahun 2024. Penghargaan ini diberikan dalam acara bertajuk “Pajak Lancar, Tanda Bukti Kita Cinta Kabupaten Luwu”, yang diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi terhadap para wajib pajak yang berkontribusi aktif terhadap pendapatan daerah.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Bupati Luwu, H. Pattahuding, kepada MDA sebagai salah satu pembayar pajak daerah terbesar. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas tanggung jawab perusahaan-perusahaan yang telah tertib dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Ia menekankan pentingnya peran pajak dalam mendukung pembangunan dan pelayanan publik di Kabupaten Luwu.
“Kami sangat menghargai kepatuhan para penerima penghargaan yang telah menunjukkan tanggung jawabnya melalui pembayaran pajak secara tertib. Ini sangat membantu mendukung pembangunan daerah dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Pattahuding.
Menanggapi penghargaan tersebut, General Manager Commercial MDA, Samsurizal Adi Bharata, menyampaikan apresiasi dan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi positif.
“Kami selalu memandang pajak sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam berperan untuk kemajuan daerah. Penghargaan ini tentu menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memberikan kontribusi terbaik,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa MDA berharap kegiatan operasional tambang dapat segera terealisasi agar kontribusi terhadap Kabupaten Luwu dapat semakin optimal di masa depan.
Luwu, riuhmedia.com – PT Masmindo Dwi Area (MDA) terus berkomitmen dalam pemberdayaan masyarakat di wilayah operasionalnya. Salah satu inisiatif unggulannya adalah program budidaya hortikultura melalui Demonstration Plot (Demplot) yang bekerja sama dengan Kelompok Tani Sipakatuo di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Program ini berhasil membuktikan bahwa lahan di daerah tersebut memiliki potensi besar untuk pengembangan tanaman hortikultura, khususnya melon jenis rock dan melon emas.
Keberhasilan Demplot ini menjadi bukti nyata bahwa pertanian di Rante Balla dapat berkembang dengan dukungan dan pendampingan yang tepat. Ketua Kelompok Tani Sipakatuo, Sudi Adiriyanto, mengungkapkan bahwa sebelum adanya bantuan dari MDA, mereka sempat mencoba menanam sayuran namun gagal.
“Dengan bimbingan dari MDA dan penyuluh pertanian, kami mulai mencoba kembali dan hasilnya sangat memuaskan. Perusahaan membantu kami dari penyediaan bibit hingga mendatangkan tenaga ahli untuk membimbing langsung di lapangan,” ujar Adi.
Demplot ini mulai dijalankan sejak Oktober 2024 dan pada Februari 2025 telah berhasil melakukan panen perdana dengan hasil yang menjanjikan. Keberhasilan ini memberikan semangat baru bagi para petani untuk mengembangkan budidaya secara mandiri di lahan masing-masing.
Selain memberikan pendampingan, MDA juga menjadi salah satu pasar bagi hasil pertanian para petani. Adi berharap ke depan permintaan dari perusahaan semakin meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah karyawan MDA.
Pemberdayaan ini juga didukung oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Kabupaten Luwu. Ida Yunisiah, salah satu PPL yang membina petani di Rante Balla, menyatakan bahwa wilayah Latimojong memiliki potensi besar untuk pertanian hortikultura.
“Saya sangat mengapresiasi Masmindo yang telah memberikan bantuan dari bibit hingga fasilitas pendukung. Sebelumnya, belum ada tanaman melon atau labu di sini, tetapi sekarang petani bisa melihat sendiri hasilnya,” ungkap Ida.
Adi juga menambahkan bahwa program ini membuka peluang bagi masyarakat yang tidak bekerja di MDA untuk tetap mendapatkan penghasilan dari sektor pertanian. Dengan adanya pasar yang jelas dan dukungan dari berbagai pihak, pertanian di Rante Balla diharapkan semakin berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.