riuhmedia.com – Jakarta, 24 Januari 2025 – Hubungan hangat antara Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, kembali terlihat melalui gestur istimewa di momen ulang tahun Megawati yang ke-78. Prabowo mengirimkan bunga anggrek sebagai ucapan selamat ulang tahun yang penuh makna, menegaskan adanya rasa hormat dan apresiasi terhadap Megawati sebagai tokoh bangsa yang dihormati.
Puan Maharani, putri Megawati sekaligus Ketua DPR RI, menyebutkan bahwa bunga anggrek yang dipilih memiliki simbolisme yang dalam. Anggrek dikenal sebagai lambang keanggunan, ketulusan, dan penghormatan, nilai-nilai yang sangat relevan dengan karakter Megawati. Pengiriman bunga ini menjadi wujud perhatian Prabowo yang tulus, memperlihatkan kedekatan personal di antara kedua tokoh meski berada di spektrum politik yang berbeda.
Gestur sederhana ini menjadi perhatian publik karena menggambarkan hubungan baik yang tetap terjaga meskipun dinamika politik nasional sering kali diwarnai oleh perbedaan pandangan. Langkah ini dipandang sebagai contoh nyata bahwa di balik persaingan politik, masih ada ruang untuk saling menghormati dan menunjukkan persahabatan yang hangat.
Bunga anggrek yang diberikan tidak hanya sebagai hadiah biasa, tetapi juga simbol penghormatan kepada Megawati sebagai sosok pemimpin yang berpengaruh dalam perjalanan politik Indonesia. Megawati, yang selama ini dikenal sebagai salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh di Indonesia, menerima perhatian ini sebagai pengingat betapa pentingnya menjaga hubungan baik di antara para pemimpin bangsa.
Publik melihat momen ini sebagai teladan yang menunjukkan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam politik. Pengamat politik juga menilai bahwa tindakan Prabowo menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik, di mana perbedaan partai tidak menjadi penghalang untuk membangun komunikasi yang baik.
Di tengah tantangan politik yang sering kali memecah, tindakan ini membawa pesan kuat tentang pentingnya menjaga harmoni, solidaritas, dan saling menghormati. Bunga anggrek yang diberikan Prabowo menjadi simbol ketulusan, penghormatan, dan komitmen untuk terus menjunjung tinggi persatuan bangsa di tengah perbedaan.
Jakarta – Riuhmedia Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons kritik Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, yang menilai KPK terlalu banyak menangani kasus korupsi kecil. Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, menyampaikan apresiasi atas masukan tersebut dan menegaskan komitmen lembaganya untuk menangani perkara besar.
“Tentu kami sangat mengapresiasi apa yang disampaikan Ibu Ketum. Itu menjadi harapan kita bersama, agar KPK mampu menangani perkara-perkara yang besar,” ujar Asep dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Asep menjelaskan bahwa KPK selalu berupaya untuk menjalankan tugas pemberantasan korupsi secara profesional dan proporsional. Ia juga menegaskan, kritik seperti ini menjadi motivasi bagi KPK untuk terus memperbaiki kinerja, termasuk meningkatkan fokus pada kasus korupsi yang memiliki dampak besar terhadap masyarakat.
Sebagai lembaga independen, KPK menyadari bahwa dukungan publik dan masukan dari berbagai pihak, termasuk tokoh nasional, merupakan hal penting untuk menjaga arah pemberantasan korupsi tetap sesuai dengan harapan masyarakat.
Pernyataan ini muncul setelah Megawati, dalam sebuah acara sebelumnya, menyampaikan pandangannya bahwa KPK seharusnya lebih berfokus pada pengungkapan kasus-kasus besar yang menyangkut kepentingan negara, bukan hanya perkara kecil yang bersifat individu.
KPK pun menegaskan akan terus memperkuat strategi penyidikan dan penindakan, termasuk pengawasan terhadap kasus-kasus yang melibatkan kerugian negara dalam jumlah signifikan.